Postingan

Menampilkan postingan dari 2018
Gambar
Kita Adalah Sajak Hilang  dalam hitungan 1,2,3 Engkau anugerah, engkau mukjizat, engkau mahkota dunia. Kami bermain tanpa takut. Batobo tanpa ragu. Hilang dalam hitungan 1,2,3 Hilang negeriku. Apa yang bisa ditanyakan ketika kejujuran direnggut oleh ketakutan? Kau ibarat hujan. Yah, kau hujan dan tahu bahwa jatuh memang sakit. Kau tidak pernah berhenti untuk jatuh. Maukah kau ku sebut “BANGSAT”? Terlalu berkobar wahai yang munafik! Kau bisa berbuat apa saja. Sehingga “ADA” kehilangan maknanya. Sungguh bahwa kesungguhan itu nyata. Tanpa melihat pun terlihat, namun buta dalam melihat. Mencuri hikmah disetiap lingkungan. Inikah bumi yang kita banggakan? Dimana yang pantas menjadi dalang adalah para penguasa itu. Dan kami? Kami ibarat dayang yang siap dipermainkan. Ha ha ha.. kau cukup merepotkan sayang. Bisakah kau diam untuk malam ini saja? Aku bosan dengan suaramu yang berasal dari podium partai. Dari alurmu yang sakral. Kau sebut dunia ini sebaga...
Gambar
Percayalah ( alilatulbariza ) Sudahlah, jangan terus menerus diratapi, semua keadaan itu pasti berdurasi, karena di dunia ini memang tidak ada situasi yang lestari, suka duka sedih bahagia akan datang silih berganti, cukup kau jalani dan jangan kau keluhkan apapun yang telah menjadi ketetapan, karena pun juga kau tidak pernah benar-benar tahu, antara suka dan duka itu manakah yang lebih baik darimu. Segala hal yang Ia gariskan pastilah suatu kebaikan jika kau mau berusaha mengerti, maka tak pantas terhadap apa yang belum juga selesai kau hadapi sudah terlebih dahulu buru-buru kau ratapi. Jalani saja apa yang ada, nikmati alurnya dan berbaik sangkalah kepada-Nya, niscaya pasti kan kau terima, lebih dan lebih dari apa yang selama ini kau harap dan kau pinta. Meski garis tak melulu membahagiakan, namun pasti kesemuanya adalah suatu kebaikan, jika tidak sekarang mungkin nanti atau esok hari barulah bisa kau akan mengerti, bahwa pada yang demikian itu terdapat bukti cinta ...
Gambar
SAYUP KEKASIH Ya Rab.. Bergetar hati kala bunyi sunyi itu menyambar. Dengan penuh kasih dan hikmah. Terselip syahdu hingga syahwat terguncang. Entah pertanda apa saat hamba hendak ingin mengAdam. Mematikan seluruh makhluk biasan-Mu. Datang diam-diam sebuah pesan. Sahaja pesan turun dari lauh mahfuz. Bahwa kalam masih melekat pada pohon. Bahwa helai hamba masih belum menyentuh tanah. Bahwa mestinya hamba menanti badai tak bernyawa. Terdiam dalam bahagia dengan penuh syukur. Tapi, sampai kapan hamba tetap dalam penantian untuk mengAdam. Seraya sudak tak kuasa melirik kefanaan. Ketakjelasan dan keangkuhan makhlukmu. Ya Huu. Ya Ruh. Sahaja ku serahkan seluruh jiwa dan badan. Panjatkan kecintaan ini dalam takbir dan tahlil. Menyabar, mengikhlaskan agar berada disisi-Mu. Jika kesempatan bernafsu Kau beri lagi. Maka berilah ketabahan dalam penantian mengAdam hamba. Berkatilah Sirotal Mustakim ini. Dekatkanlah tarekat ini. Sementara hamba bersemayam dalam ketu...
Gambar
Benciku Juga Rinduku Oleh : Wiwi Purwasih A.Dodengo Tak bisa ku tahan lagi. Tentang sepiku yang kau balut dengan samar-samar. Kini mengajakku bermuram. Kau pun tahu itu. Tapi, kau menelantarkan resahku tanpa ragu. Apa maumu? Maumu apa? Siapa kau yang bersembunyi dibalik kata. Diamku tak bermakna apapun.  Karena sengaja ku kekang dengan egomu. Kau membiarkanku tergeletak  dipersimpangan jalan.  Dan tak sanggup lagi ku merangkai hidup yang kian redup.  Dulu kau pernah bertutur tentang para penghuni langit.  Dengan lihai, kau membuat sepasang sayap merpati putih untukku.  Namun, ketika ku mulai mengepakkan sayapku kau melenyap. Awan awan menghitam menyampaikan nada pilu. Naluriku bertanya, mungkinkah rindu ini kan menetap? Bagaimanapun, hidup adalah sebuah teka teki yang merahasia. Setitik rasa itu menetes dan semakin parah. Bila jarak hanyalah omong kosong, bagaimana bisa ku menanggungnya. Ratusan p...
Gambar
BAHASA DAN INDONESIANYA Oleh : Wiwi Purwasih A. Dodengo Rasanya sukar dan sedikit berbelit jika tulisan ini harus dibumbui dengan diksi-argumentatif yang diprediksi bersifat historis, apalagi tentang sejarah perkembangan bahasa Indonesia. Tema ini memang tidak pernah habis dibicarakan. Kita bisa baca sumber-sumber dari sejumlah buku yang isinya “macam-macam”.  Dimulai dari berdirinya kerajaan-kerajaan yang dipengaruhi oleh kultur Melayu sampai pada berdirinya Balai Pustaka yang dinilai punya keterpengaruhan kultur Hindia Belanda. Apalagi ditambah dengan proses belajar yang hanya bisa dinikmati selama 3 jam yang diembel-embeli dengan komika. Sebut saja mata kuliah dasar di semester awal; “Sejarah Perkembangan Bahasa dan Sastra Indonesia”. Maka lengkaplah penderitaan belajar kita karena tidak sampai taraf memahami. Mari kita sampingkan bagaimana proses belajar itu berlangsung di dalam kelas berukuran 4x4 meter. Sekali lagi, bukan karena proses belajar di dalam kelas k...
Gambar
Pesing Bau pesing, wangi pun pesing, Hujan pesing. Basah air tak membasahi, tetap pesing. Tak kering pun tandus masih pesing. Orang-orang berbicara pesing. Yang mendengarnya pesing. Kita semua pesing. Kepesingan itu geram. Kepesingan itu kusut, renta, dan kusam. Kepesingan itu busuk. Pesing pesing Masih tetap pesing. Hingga tak bisa terjamah oleh waktu. Selalu pesing. Kejayaan menyusut pesing. Kekayaan menciut pesing. Kemakmuran menumbuh pesing. Kemelaratan semakin pesing Agghhh.. Gaduh, riuh, bisu menggelitik amarah. Aku pesing. Kau pesing. Kita pesing. Pesing Kepesingan, pesing, pesing, pesing,masih saja pesing. Yang bersikukuh pesing. Yang berkhotbah pesing. Yang berdali pesing. Yang berjuang pesing. Yang berjiwa pesing. Yang tidak yang pesing. Yang pesing semakin pesing. Pe-sing. -orang pesing
Gambar
"yang lebih mesra"  Junfahriel Tadi Hampir saja aku terlelap.. Terlelap tanpa sepenggal syair untuk menutup malam.. Rasa rugi yang amat besar saat purnama setengah badan tida dan engkau tidak berani berkata jujur.. Ya, berkata itu tak harus puitis.. Biar yang para pecinta juga bisa lebih manis.. Syair tak selalu lekat dengan satu tanda untuk mengartikan yang lain.. Tak selalu himpit dan sebuah magna yang ambigu.. Karena ungkapan kejujuran yang dibubuhi dengan ketulusan itu lebih sempurna.. Untuk malam ini tak harus terlalu genit.. Apalagi berbicara dengan kemesraan.. Sebab rembulan malam ini lebih mesra.. Tapi sayang awan tak mau mengelak.. Sepertinya awan juga ingin dinikmati.. Walau terlihat jelek dan kusam.. Awan dan rembulan itu sama.. Mereka sama-sama menghiasi dan bergeliat diawal zulhijah.. Musafir 22 agustus 2018
Gambar
"Tentang Cinta" Junfahriel Berbicara tentang cinta.. Mungkin semua orang tau.. Tapi, cinta tidak pernah tau siapa semua orang itu.. Karena mencintai adalah sandaran hidup. Cinta itu, bukan sekadar berkata sebenar-benarnya tentang isi hati.. Bukan saja melakukan apa yang mungkin sudah di ikrarkan. Sebab cinta bukan sesuatu yang bisa serapi dengan akal.. Cinta tak butuh pengorbanan.. Yang mungkin sebagian orang pernah berkata bahkan membenarkan hal itu.. Karena cinta pada dasarnya sudah berkorban untuk setiap orang yang bernyawa.. Kita butuh cinta untuk hidup.. Sedangkan tanpa kita pun cinta akan tetap menjadi sesuatu yang istimewa... Rumpun Nektar_ 21 Agustus 2018
Gambar
"Munajatku pada-Mu"  Tak ada yang lebih indah dari munajat disepetiga malam.. Tak ada yang lebih mempesona dari goresan tinta pada lembar suci.. Tak satupun yang lebih berharga dari menjaga jiwa agar tetap terjaga pada-Mu Engkau adalah Ruh-ku.. Sedangkan aku adalah keakuan-Mu.. Tak ada tempat yang lebih megah dari kekosongan ini.. Kekosongan yang berisi takbir dan tahlil yang silih berganti bergumam.. Tak ada yang lebih cinta dari kasih dan kesetiaan atas rahmatullah.. Tak juga bisa terbendung rasa akan qalb-ku dan qalb-Mu.. Getaran-ku ialah getaran untuk Mu. Yaa... Rab-ku Musafir 20 Agustus 2018
Gambar
  "Puan"  Junfahriel Jika kau meminta kepada ku untuk memberikan sesuatu,  Akan kuberikan sepertiga dari cinta ini puan. Bila kau bertanya sebesar apakah rasa ku pada mu,  Rasaku pada mungkin tak sebesar telapak tangan. Dan Jika semua jawabku seperti itu, Maka berhentilah bertanya tentang kasih Ketika kau tak bertanya lagi tentang cinta dan rasa.  Disitulah aku bersemayam dalam qalbumu puan. Tinta emas 19 Agustus 2018
Gambar
Standar kesadaran  Oleh :  Wiwi Purwasih A. Dodengo      Dikisahkan ada seorang gadis tangguh yang sedang berpetualang melawan dirinya sendiri. Demi keutuhan dirinya, gadis itu mengorbankan semua yang dimilikinya bahkan kesetiaan pun gadis malang itu tidak mau melakukannya. Baginya, kesetiaan hanya bisa dilakukan apabila dia sudah memiliki kemampuan untuk merasakan getaran jiwa yang luar biasa dan tidak seorang pun memilikinya.       Gadis itu sangat bodoh tidak bisa melakukan apapun selalu bertingkah konyol untuk menghibur dirinya. Dia tidak tahu berbicara sopan karena menurutnya, kejujuran adalah hal yang paling utama dalam mengutarakan pendapat yang sesuai dan yang tidak bisa diterima oleh orang lain. Namun ada salah satu keunikan yang dimilikinya. Dia mampu melukai orang tanpa merasakan sakit. Baginya adalah wajar karena dia tidak akan memikirkan hal yang pantas diterima oleh orang yang disakitinya. Manusia zaman sekarang h...

Syahdu Ku

Gambar
Jikalau mereka bilang ada hujan di bulan juni... Aku bilang hujannya sudah reda dan menyisakan kubangan becek... Mereka bilang bulan juni penuh dengan makna yang tersirat... Aku bilang makna itu sudah terungkap dan hanya meninggalkan jejak kusam... Mereka juga bilang di bulan juni ada kejayaan disetiap hari.. Aku bilang itu semua sudah berlalu dan tak akan terulang dibulan juni tahun depan.. Aku bilang kita masih ada.. Tapi meraka menolak dan berkata bahwa kita sudah usai.. Aku bilang kau dan aku masih terjaga... Tapi mereka bilang kalau aku bukan lagi penjagamu... Hingga pada akhirnya aku pun tak bisa berkata sejujurnya.. Bahwa mereka benar.. Yaa, benar-benar bicara dengan penuh dusta 11 Juni 2018 ~Chocolatos

Malam dan Laba-laba

Gambar
Malam ini jangan dulu berlalu.. Apalagi kau beradu terlalu cepat dengan waktu.. Untuk malam ini.. aku punya seribu pertanyaan yang mengambang.. Sejuta kasih untuk diterbangkan.. Serihan rinda yang tak dapat ku hitung.. Dan hanya sunyi yang panjangnya tak dapat ku jangkau.. Ya, hanya untuk malam ini saja. Pertanyaan itu adalah rasa penasaran.. Penasaran kenapa laba-laba bisa menenun sarang yang sangat kuat.. Sedangkan aku tidak. Kasih itu anugerah.. Sehingga untuk mengelak saja aku tak bisa.. Apalagi harus kutenggelamkan dengan benci.. Rindu itu perasaan yang liar.. Saking liarnya hingga tak mampu ku tangkap.. Dan itu bukan laba-laba.. Sunyi itu sendiri.. Seperti laba-laba yang tadi.. Yang hanya bisa tinggal di sebuah sarang saja. Tapi aku, bukan laba-laba.. Tak punya sarang yang kuat.. Apalagi soal menenun benang. Namun, saat semua semilirku terpaku pada mu.. Aku ingin melebihi apa yang dilakukan laba-laba.. 7 Juni 2018 - clara

Juni

Gambar
Kala datang masa jasadku tak akan lagi kau temukan. . . Aku masih ada dalam bentangan selama kau setia membaca ini... Jika kau tak tau harus menaruh rindu pada siapa. .. Maka tarulah rindumu dalam ejaan tiap bait ini... Saat kau tersesat di hutan asmara.. Frasa ini akan menuntunmu sampai kau tiba di tempat labuhmu... Dan ketika kau sampai pada apa yang kau mau... Aku akan usang, berdebu dan tak dapat kau jamah dengan jemari... 7 Juni 2018 - Aku

Wanita Anggun - Asrurid

Gambar
Wanita Anggun. Gemuruh angin pada senja yang begitu naung Membisikan lantunan syahdu Menuju mahligai purnama malam Oh merangkul semesta penuh harapan Selalu Ku menghujanimu dengan penjelasan makna Cinta Pada taman-taman qalbu Yang memekarkan bunga-bunga rindu pada Rabb-mu Hei... wanita anggun pengetahuan menuju Rabb-ku Kau pecahkan sunyinya suasana hati yang gundah Dengan melepas senyum khas menghiasi serambi seribu puspa Yang mampu menebus dan memadamkan nafsu Yang kian melabu Ohh.. wajah indah yang bersahaja Mengikat rasa yang sedang bertahta Kala cinta tumbuh dan bersemayam Pada jiwa-jiwa yang tenang Yang telah kuajarkan kepadamu Hei... sekali lagi manifestasi Tuhan yang terindah Bersamamu rasa syukur basahkan bibir Dengan bait-bait dzikir dan kucoba tafsirkan Al-Bashir Semoga kita berjalan dijalur cinta Diujung jalan kita berjumpa kembali Dan dijadikan pendamping penyempurna diriku Kembali pulang pada Rabb-ku. Ternate. 11 February 2018

Besok (Berharap semuanya oke) - Ilsyam

Gambar
Hari ini adalah pengalaman untuk esok yang tak tentu... Untuk esok yang penuh gonjang-ganjing.. Saat semua perlu untuk disadarkan dalam tidur panjang... Esok bukan lagi untuk saling menyalahkan... Apalagi mencari pelaku bertopeng dan berkumis dan berjubah bendera ... Tau diri adalah solusi yang tepat untuk berkaca melihat kesalahan... Besok adalah perubahan dari ketidaktahuan yang panjang... Maka mimpi menjadi harapan besar dalam tidur... Tapi jangan terlalu lama tertidur, nanti malah terlilit bantal kesepakatan... Dan kembali ke hari kemarin yang penuh hawa panas akan keinginan... Masih besok, alasan terbaik untuk tetap berkata sepakat... Tidak salah, namun mungkin kita kurang tidur... Atau tidur tapi tidak bermimpi, itu kadang-kadang terjadi... Bendera bukan alasan untuk tunduk dan patuh... Karena dari dalam diri ada yang lebih penting selain bendera... Yaitu kebijaksanaan dan kemandirian dalam memandang kemanusian ... ~ chocolatos 24 February 2020

Ber-irama

Gambar
Teruntuk Kau ( Junfahriel ) Pucuk benalu tersipuh malu menunujkku ... Aku bersikukuh membalut pungguk candu rindumu ... Tahuku kau beradu ... Kau bersenandung sendu ... Berburu dalam rekaan yang menerka paruhmu .. Sadarku mentari menjamu kehangatan dalam selimut tengkukku ... Hingga kau tahu untuk berlabuh pada sang kuasa qalbu ... Tapi jangan kau bual Segala kemelut dipundakmu ... Buatlah sang qalbu selalu merayu Agar tak aku meragu ... Ketika sang qalbu sedang merayu , tataplah dengan penuh hikmah ... Hingga dia sedikit merajuk padamu agar tak terbelenggu pada rindu .. Rajuknya menunjukan kasih yang utuh .. Bukan sekadar senyuman yang bersemu .. Semu yang tak berkuasa menahan angkuh yang membunuh .. Karena qalbu bukan hanya tentang kasih .. Bukan hanya tentang rindu ... Tapi tentang semuanya .. Semua yang beradu padanya .. ~ Nyoklat 22 February 2018